Rabu, 02 Maret 2016

Chevron - Herringbone - Argyle

** CHEVRON
Motif chevron merupakan salah satu jenis motif yang menyerupai huruf “V” dan biasanya terdiri dari dua kombinasi warna. Jika dilihat secara sepintas pola motif ini hampir sama dengan motif herringbone, meski pada kenyataannya terdapat sedikit perbedaan diantara keduanya. Motif chevron yang popular sejak tahun 60-an ini secara garis besar memiliki tampilan yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan motif herringbone. 
** HERRINGBONE
Herringbone merupakan sebuah motif yang tersusun dari sekumpulan persegi panjang atau jajaran genjang membentuk pola zig-zag teratur. Sesuai dengan namanya motif herringbone memiliki susunan yang sama persis dengan struktur tulang ikan hering yang menjadi makanan utama bagi ikan-ikan predator dilaut lepas dengan ciri khas berwarna cerah keperakan. Meski sepintas memiliki kemiripan dengan motif chevron namun secara mendasar terdapat perbedaan diantara keduanya. Motif chevron yang memiliki bentuk menyerupai huruf V terbalik dengan panjang kaki sejajar, terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan motif herringbone yang berbentuk huruf V dengan panjang kaki tidak sejajar sama besar membentuk sudut 90 derajat.  5" .
Jauh sebelum digunakan pada berbagai produk fashion, motif herringbone tersebut konon telah diterapkan pada pembuatan jalan di Roma sekitar tahun 500 SM. Selama bertahun-tahun hampir 50.000 mil jalan raya di Romawi diciptakan dengan sistem paving yang membentuk pola zig-zag secara teratur. Disamping itu motif herringbone juga banyak menghiasi produk tekstil dan berbagai perhiasan elit Mesir Kuno. 
Pada perkembangan selanjutnya mulailah diciptakan variasi jahitan herringbone yang diaplikasikan pada  bordir, renda, rajutan, serta kerajinan lainnya. Penggunaan motif herringbone pun semakin variatif, tidak hanya terbatas pada berbagai produk fashion saja tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk menghias lantai atau dinding



** MOTIF DIAMOND atau ARGYLE
motif kain berbentuk berlian atau belah ketupat berlapis-lapis yang diciptakan dari benang dengan cara dirajut dan ditenun menggunakan paling sedikitnya dua warna. Item fashion yang sangat identik dengan motif arygle diantaranya berupa sweater dan kaos kaki. Asal mula kemunculan motif ini bisa dibilang cukup misterius. Cerita yang berkembang menyebutkan jika motif argyle lahir dari sekelompok pria Argyll yang hidup diwilayah barat Skotlandia. Di kawasan Tartan Clan Campbell tersebut mereka menggunting beberapa kain untuk digunakan sebagai penutup kaki hingga akhirnya potongan-potongan tersebut membentuk sebuah motif argyle. Dari sinilah kaos kaki dengan motif argyle tercipta untuk pertama kalinya dan mulai dikembangkan untuk pakaian golf.
Motif argyle tersebut kemudian dijadikan sebagai ciri khas produk yang dipasarkan oleh salah satu brand kelas atas asal Pringle of Scotland yang disebut-sebut menjadi pelopor terciptanya sweater bermotif argyle pada tahun 1920-an. Sementara di Amerika sendiri motif argyle mulai menjadi trend fashion ketika pemilik lebel Brooks Brothers membawa pulang potongan kain bermotif argyle dan mulai memproduksinya sejak tahun 1949. 
Tokoh kartun yang sangat lekat dengan penggunaan kaos kaki bermotif argyle adalah tintin. Seorang tokoh fiktif dalam komik serial Petualangan Tintin yang ditulis dan diilustrasikan oleh Georges Remi, kartunis dari Belgia.Kepopuleran motif argyle pun semakin meningkat ketika para remaja dan orang dewasa mengunakannya untuk mendapatkan gaya klasik ala preepy look. Sejalan dengan perkembangan dunia fashion, penggunaan motif argyle tidak hanya terbatas pada kaos kaki dan sweater saja namun juga dapat dijumpai pada produk lain seperti tas, sepatu bahkan juga diaplikasikan pada nail art sebagai penghias kuku.



Tote Bag

Tote bag merupakan salah satu model tas jinjing berbentuk kotak dan terbuka yang dilengkapi dengan dua buah tali pegangan pada bagian atasnya tote bag sendiri tersedia dalam berbagai macam desain dan ukuran.
Meski kata "tote" yang memiliki arti “untuk membawa” pada awalnya dianggap kurang sesuai untuk mendefinisikan sebuah produk tas, namun pada perkembangannya desain tote bag yang terkesan sederhana tersebut mulai diterima oleh masyarakat sebagai pelengkap gaya fashion yang praktis dan berkelas untuk berbagai aktivitas sehari-hari.
Keberadaan tote bag sendiri konon sudah dikenal sejak lama, tepatnya sejak abad ke 17. Hanya saja fungsi dan pemanfaatannya yang berbeda. Pada masa itu tote bag tidak diidentifikasikan sebagai tas melainkan alat untuk membawa barang-barang.
Barulah pada tahun 1900 tote bag mulai didefinisikan sebagai sebuah tas dan mulai marak digunakan di Amerika sejak LL Bean’s mengeluarkan Boat Bag pada 1944. Tote bag berbahan kain kanvas yang di desain untuk pelaut ini secara garis besar memiliki bentuk yang kokoh dan cenderung sederhana
Pada tahun 1940an, totebag juga banyak digunakan oleh loper koran dan mahasiswa karena sederhana, praktis dan bersifat fungsional. Oleh sebab itulah tote bag tersebut juga pernah disebut sebagai “newsboy bags”.
Hingga akhirnya tote bag yang memiliki julukan lain "truly American classic bags" ini mulai digunakan sebagai tas tangan oleh para wanita pada tahun 1950an. Tote bag yang berkembang pada saat itu lebih banyak digunakan karena alasan fungsinya bukan karena faktor gaya. 
Barulah pada tahun 1960an tote bag mulai diperkenalkan sebagai bagian dari dunia fashion saat Bonnie Cashin mengeluarkan koleksi Cashin Carry Tote Bags yang praktis namun tetap terkesan trendy. 

Seperti kita ketahui tote bag merupakan sejenis tas berbentuk persegi yang masuk kedalam kategori tas jinjing. Meski pada awalnya banyak dibuat dari bahan kain kanvas yang memiliki karakteristik tebal dan kuat namun pada perkembangannya tote bag tersebut mulai dibuat dari bahan sintetis, seperti nylon, bahan kulit, hingga bahan daur ulang yang sesuai dengan konsep green life.

Senin, 04 Januari 2016

Cussion


DIY : Tisue



DIY : Tisue Box





DIY : Tisue Box



Selasa, 21 Juli 2015

Belajar Merajut