Motif chevron merupakan salah
satu jenis motif yang menyerupai huruf “V” dan biasanya terdiri dari dua
kombinasi warna. Jika dilihat secara sepintas pola motif ini hampir sama dengan
motif herringbone, meski pada kenyataannya terdapat sedikit perbedaan diantara
keduanya. Motif chevron yang popular sejak tahun 60-an ini secara garis besar
memiliki tampilan yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan motif
herringbone.
** HERRINGBONE
Herringbone merupakan sebuah
motif yang tersusun dari sekumpulan persegi panjang atau jajaran genjang
membentuk pola zig-zag teratur. Sesuai dengan namanya motif herringbone
memiliki susunan yang sama persis dengan struktur tulang ikan hering yang
menjadi makanan utama bagi ikan-ikan predator dilaut lepas dengan ciri khas
berwarna cerah keperakan. Meski sepintas
memiliki kemiripan dengan motif chevron namun secara mendasar terdapat
perbedaan diantara keduanya. Motif chevron yang memiliki bentuk menyerupai
huruf V terbalik dengan panjang kaki sejajar, terlihat lebih sederhana jika
dibandingkan dengan motif herringbone yang berbentuk huruf V dengan panjang
kaki tidak sejajar sama besar membentuk sudut 90 derajat.
5" .
Jauh sebelum digunakan pada
berbagai produk fashion, motif herringbone tersebut konon telah diterapkan pada
pembuatan jalan di Roma sekitar tahun 500 SM. Selama bertahun-tahun hampir
50.000 mil jalan raya di Romawi diciptakan dengan sistem paving yang membentuk
pola zig-zag secara teratur. Disamping itu motif herringbone juga banyak
menghiasi produk tekstil dan berbagai perhiasan elit Mesir Kuno.
Pada perkembangan selanjutnya
mulailah diciptakan variasi jahitan herringbone yang diaplikasikan pada
bordir, renda, rajutan, serta kerajinan lainnya. Penggunaan motif herringbone pun
semakin variatif, tidak hanya terbatas pada berbagai produk fashion saja tetapi
juga dapat dimanfaatkan untuk menghias lantai atau dinding
** MOTIF DIAMOND atau ARGYLE
motif kain berbentuk
berlian atau belah ketupat berlapis-lapis yang diciptakan dari benang dengan
cara dirajut dan ditenun menggunakan paling sedikitnya dua warna. Item fashion
yang sangat identik dengan motif arygle diantaranya berupa sweater dan kaos
kaki. Asal mula kemunculan motif ini
bisa dibilang cukup misterius. Cerita yang berkembang menyebutkan jika motif
argyle lahir dari sekelompok pria Argyll yang hidup diwilayah barat Skotlandia.
Di kawasan Tartan Clan Campbell tersebut mereka menggunting beberapa kain untuk
digunakan sebagai penutup kaki hingga akhirnya potongan-potongan tersebut
membentuk sebuah motif argyle. Dari sinilah kaos kaki dengan motif argyle
tercipta untuk pertama kalinya dan mulai dikembangkan untuk pakaian golf.
Motif argyle tersebut kemudian
dijadikan sebagai ciri khas produk yang dipasarkan oleh salah satu brand kelas
atas asal Pringle of Scotland yang disebut-sebut menjadi pelopor terciptanya
sweater bermotif argyle pada tahun 1920-an. Sementara di Amerika sendiri motif
argyle mulai menjadi trend fashion ketika pemilik lebel Brooks Brothers membawa
pulang potongan kain bermotif argyle dan mulai memproduksinya sejak tahun
1949.
Tokoh kartun yang sangat lekat
dengan penggunaan kaos kaki bermotif argyle adalah tintin. Seorang tokoh fiktif
dalam komik serial Petualangan Tintin yang ditulis dan diilustrasikan oleh
Georges Remi, kartunis dari Belgia.Kepopuleran motif argyle
pun semakin meningkat ketika para remaja dan orang dewasa mengunakannya untuk
mendapatkan gaya klasik ala preepy look. Sejalan dengan perkembangan dunia
fashion, penggunaan motif argyle tidak hanya terbatas pada kaos kaki dan
sweater saja namun juga dapat dijumpai pada produk lain seperti tas, sepatu
bahkan juga diaplikasikan pada nail art sebagai penghias kuku.